Studi terbaru pakar Washington University School of Medicine, AS, mengungkapkan konsumsi alkohol, tembakau, dan obat-obatan di kalangan penderita gangguan psikosis jauh lebih tinggi jika dibanding dengan populasi umum.
Temuan studi yang diterbitkan dalam jurnal
JAMA Psychiatry itu diperoleh dengan menganalisis 20 ribu partisipan yang memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, dan narkoba. Lebih dari 10 ribu peserta tersebut bebas dari penyakit mental, sedangkan 9.142 telah didiagnosis menderita skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan skizoafektif (termasuk depresi). Diketahui, 75% di antara peserta yang mengidap penyakit mental ialah perokok. Tim juga menemukan 30% dari peserta dengan gangguan kejiwaan kritis ialah peminum berat dan 50% lainnya pengguna ganja. (
Medical News Today/HH/X-4)
Sumber: Rubrik Sela | Media Indonesia edisi Rabu, 8 Januari 2014 | ilustrasi: www.shutterstock.com